Manajemen KNIA Harus Dievaluasi Terkait Penemuan Mayat Di Bandara Kualanamu - KYSANEWS

Breaking

Definition List

Selamat datang di website KysaNews.Com

Senin, 01 Mei 2023

Manajemen KNIA Harus Dievaluasi Terkait Penemuan Mayat Di Bandara Kualanamu

SUMUT, Medan - Ketua Aliansi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI), Robert MT Sianipar mendukung langkah Ombudsman RI Perwakilan Sumut dalam melakukan sidak di Bandara Internasional Kuala Namu pada, Senin(1/5/2023) pasca ditemukannya mayat membusuk dibawah lift. 


"Langkah Ombudsman harus didukung, manajemen KNIA ( Kualanamu International Airport) harus dievaluasi, kejadian ini sungguh memilukan dan tragis buat masyarakat Sumut," kata Robert yang juga Ketua Kosgoro Generasi Muda Sumut dihadapan wartawan.


Sebagai Bandara Internasional, pelayanan terhadap setiap masyarakat yang datang ke bandara harus paling utama, sebab peristiwa yang memilukan ini jelas menjadi preseden buruk bagi bandara yang sudah dimiliki oleh orang asing berkebangsaan India ini. 


"Harus ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, pengelola Bandara KNIA harus dipanggil dan diminta keterangannya, jangan sampai masyarakat marah," tegas Robert. 


Sebelumnya,  Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar menyatakan benar benar kaget luar biasa setelah membaca ada mayat ditemukan di bawah lif bandara KNIA Medan. Apalagi, sesuai camera CCTV, mayat tersebut sudah tiga hari di bawah lift, setelah sebelumnya diduga terjatuh.


Informasi yang dihimpun, KNIA saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India.


Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51% saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49%.


Dengan manajemen pengelolaan sekarang, ditargetkan KNIA menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai hub regional. Kualanamu diharapkan, tidak hanya menjadi domestic airport, tetapi menjadi hub internasional.


Tapi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, rasanya memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. “Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini, ” tegas Abyadi Siregar.


Apalagi, lanjut Abyadi, dengan manajemen pengelolaan KNIA sekarang yang melibatkan investor asing, saya kira sistem pengamanan Bandara itu seharusnya lebih baik.


Aviation Security (AVSEC) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan Bandara KNIA sekarang.


“Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama si jajaran PT APA sendiri,” tandasnya. (Team/M0)

Pages