Ketua DPC PPWI Kota Metro, Ariyus, dalam pandangan dan opininya, mempertanyakan arah kemajuan kota yang ia cintai. Menurutnya, meski hidup dan beraktivitas di Metro, ia tidak melihat gambaran jelas kemana kota ini akan melangkah.
“Yang saya temui justru suara-suara warga yang merasa kecewa. Janji kampanye yang dulu diucapkan penuh semangat kini mulai pudar. Isu-isu ini bukan hanya obrolan di warung kopi, tapi sudah memenuhi beranda media sosial,” ujarnya. Sabtu (16/8/2025)
Ariyus juga menyoroti sikap pemerintah yang terkesan tidak merespons gelombang aspirasi masyarakat tersebut.
“Pertanyaan saya sederhana, apakah pemimpin kita di Metro ini tidak membaca, tidak mendengar, atau memang sengaja memalingkan wajah dari suara rakyatnya? Kritik yang tulus itu bukan ancaman, tapi bahan bakar perubahan,” tegasnya.
Ia menambahkan, Kota Metro membutuhkan pemimpin yang hadir bukan hanya saat seremonial, tetapi juga hadir di hati dan telinga masyarakat.
“Sejarah tidak akan mengingat seberapa indah janji yang diucap, tapi seberapa nyata janji itu ditepati,” pungkasnya. (Ars)