Guru adalah pembentuk peradaban; mereka bukan sekedar pengajar, tetapi penjaga nilai-nilai moral yang mengakar dalam tradisi Islam.
Pada momentum Hari Guru ini, mari kita kembali mengapresiasi dedikasi mereka sembari merenungi tanggung jawab bersama dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga luhur dalam adab dan akhlak.
Dalam Islam, pendidikan akhlak adalah inti dari proses belajar-mengajar.
Rasulullah ï·º sendiri telah mencontohkan bahwa mendidik akhlak bukanlah pekerjaan sambilan, melainkan amanah besar yang menentukan arah kehidupan umat.
Sebagaimana beliau bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan amal seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia." (HR. Tirmidzi).
Kerja Keras dan Sinergi:
Terima Kasih kepada Guru dan Orang Tua
Kepada para guru yang setiap hari hadir dengan penuh keikhlasan, terima kasih atas segala usaha keras dan ketulusan yang Anda curahkan.
Setiap ilmu yang Anda tanamkan, setiap nasihat yang Anda berikan, dan setiap perhatian yang Anda tunjukkan adalah bagian dari amal jariyah yang terus mengalir.
Namun, keberhasilan pendidikan tidak semata berada di pundak guru. Orang tua, sebagai pendidik pertama dan utama, memiliki peran besar dalam menanamkan nilai-nilai adab di rumah.
Sinergi antara guru dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan karakter anak.
1. Kepedulian Terhadap Akhlak dan Disiplin
Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka datang ke sekolah dengan bekal nilai-nilai sopan santun, seperti berbicara dengan suara lembut, menghormati guru, dan menjaga kebersihan. Di sisi lain, guru harus terus menjadi teladan yang baik dengan menjaga kesabaran, disiplin, dan kasih sayang dalam mendidik.
2. Perhatian pada Kebiasaan Baik
Kebiasaan kecil, seperti mengucapkan salam kepada guru, membuang sampah pada tempatnya, atau membaca doa sebelum belajar, harus menjadi pembiasaan yang diajarkan secara konsisten di rumah dan sekolah.
Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan pendidikan akhlak yang berkelanjutan.
Guru adalah ibarat lentera yang menerangi jalan murid-muridnya. Mereka tak henti-hentinya membimbing dan mengarahkan, meski sering kali tak mendapat ucapan terima kasih yang layak. Pada Hari Guru ini, mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenungi betapa besar peran guru dalam hidup kita.
Seorang guru tidak hanya membimbing dalam ilmu pengetahuan tetapi juga membentuk karakter yang menentukan masa depan murid. Mereka adalah pelita yang tidak hanya memandu dalam kegelapan, tetapi juga mengajarkan bagaimana menjadi cahaya bagi orang lain.
Mari kita renungkan firman Allah:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan." (QS. Al-Maidah: 2).
Kerja sama antara guru, murid, orang tua, dan masyarakat adalah manifestasi nyata dari perintah Allah ini.
Sekali lagi saya sebagai wakil AWNI Jambi kepada guru mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kesabaran Anda. Semoga Allah memberikan balasan terbaik atas setiap peluh dan perjuangan Anda dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Terima kasih telah mengajarkan kami bahwa ilmu tanpa adab adalah kehampaan, dan adab tanpa ilmu adalah kehancuran.
Terima kasih telah menjadi teladan yang menginspirasi kami untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Hari Guru ini adalah panggilan bagi kita semua—guru, murid, orang tua, dan masyarakat luas—untuk berkontribusi dalam pendidikan akhlak. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan perhatian dan kerja sama semua pihak.
Semoga kita semua bisa terus belajar dari guru, mendukung peran mereka, dan berusaha menjadi bagian dari solusi untuk membangun generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Sebab, sebagaimana Rasulullah ï·º bersabda:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bekerja dengan baik dalam segala sesuatu." (HR. Muslim).
Selamat Hari Guru. Semoga cahaya ilmu dan adab yang Anda sebarkan terus menerangi generasi mendatang.
Tutup waka AWNI DPW Provinsi Jambi.