Produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 9,8 ton per hektare, yang dikonversi menjadi 5,4 ton beras.
Angka ini bahkan melampaui rata-rata produktivitas provinsi yang hanya 5,1 ton per hektare.
“Betul, luasan sawah yang dipanen kali ini mencapai 12,5 hektare, dan produksinya termasuk kategori tinggi,” ungkap Ahmad Firdaus SP MMA, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPHP.
Pemkab Lahat mendorong para petani untuk terus meningkatkan produksi padi, terutama dengan menggunakan benih unggulan varietas Inpari Nutrizinc—jenis padi biofortifikasi yang kaya akan zat besi dan sangat bermanfaat untuk mencegah stunting. Beras ini dinilai ideal untuk dikonsumsi oleh balita, ibu menyusui, hingga lansia.
“Dengan kandungan gizi yang tinggi, beras ini tidak hanya menopang ketahanan pangan, tapi juga mendukung program kesehatan masyarakat di pedesaan,” tambah Firdaus.
Kepala Desa Gedung Agung, Juliani Karyanto, turut mengapresiasi bantuan benih unggulan dari Dinas TPHP Kabupaten lahat ujar Firdaus.
Pewarta: Feri zal