METRO, (KysaNews) - Pemerintah Kota Metro akan mengkaji kembali keputusan memulai kegiatan proses belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah yang semula diwacanakan dibuka pada bulan september ini.
Menurut WaliKota Metro Achmad Pairin dengan kondisi saat ini sangat riskan dan berisiko bagi anak-anak yang menerapkan KBM secara tatap muka.
"Meski dalam teori usia muda kemungkinan sembuh lebih baik ketimbang usia tua. Jadi tidak menutup kemungkinan jika anak-anak terkena bisa menjadi carrier (pembawa) virus dan menularkan. Sehingga perlu dilakukan kajian lebih sebelum belajar tatap muka dapat dilaksanakan," kata dia, Senin, 21 September 2020.
Dia menambahkan, pihaknya kembali mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak menjadi penambahan pasien kluster baru.
"Intinya kita menghindari semua, tidak pandang muda atau tua. Apalagi guru kita kan darimana-mana. Jangan sampai nanti kluster baru, sementara ini kita tunda dulu. Pastinya nunggu guru-guru rapid test dulu," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Fahmi Anwar mengatakan, sebelumnya pihaknya meminta rencana kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ditunda jika Kota Metro masuk dalam kategori zona orange.
"Kalau beberapa hari ke depan kasus semakin bertambah dan Metro masuk zona orange, ya kita minta stop, enggak ada nilai tawar. Lebih baik kita tunda dulu sampai aman," kata dia.
Dia meminta Pemkot untuk mempertimbangkan kembali jika memang KBM secara tatap muka harus dilaksanakan.
"Sekarang tinggal bagaimana pemerintah lebih berhati-hati menyikapi situasi dan perkembangan Covid-19,"
Karena itu, pihaknya mendorong Dinas Pendidikan dan Gugus Tugas terus mengkaji rencana kebijakan yang disesuaikan dengan situasi terkini, sehingga betul-betul siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. (Red)